Ad Code

Responsive Advertisement

PRAKTIKUM : FIREWALL

Desain Jaringan


Saat mensetting interface pada router terdapat dua interface, yaitu eth0 dan eth1. Untuk mengetahui eth0 dan eth1, tancapkan kabel UTP pada salah satu interface kemudian pada terminal ketikkan

Jika interface terdapat pesan “no link”, berarti interface tersebut tidak tersambung kabel UTP.

Atur ip address pada router

Setelah selesai mensetting ip address, keluar dari editor nano dan restart networking
/etc/init.d/networking restart

 Cek ip address pada router

Setting ip forward pada router agar bisa memforward data


Setting iptables menggunakan NAT

Perintah di atas berarti membuat tabel nat dengan POSTROUTING dan ip source 192.168.11.0/24 bisa mengkases jaringan mana saja yang terhubung dengan router


Kemudian atur ip address pada kedua client sesuai dengan desain jaringan.

Tes koneksi
Router :
  


Pada komputer internet lakukan lakukan installasi web, ftp dan telnet
 #apt-get install apache2 proftpd telnet



Kemudian akses dari komputer client
Web
Client 1 :


 Ftp
Client 1 :


Client 2 :



Telnet

Client 1 :


Client 2 :


Setelah kedua client tersebut bisa mengakses service yang disediakan oleh komputer internet, sekarang konfigurasi firewall.

Konfigurasi firewall pada router.


Pada iptables terdapat 5 baris
1)        Digunakan untuk mengizinkan semua ip address pada jaringan 192.168.11.0/24 untuk mengkakses web (default port 80)
2)        Digunakan untuk mengizinkan ip address 192.168.11.3 untuk mengakses ftp (default port 21)
3)        Digunakan untuk mengizinkan ip address 192.168.11.3 untuk mengakses telnet (default port 23)
4)        Digunakan untuk memblok ip address 192.168.11.2 untuk mengakses telnet (default port 23)
5)        Digunakan untuk memblok ip address 192.168.11.2 untuk mengakses ftp (default port 21)

Perintah selanjutnya “iptables -nL” digunakan untuk melihat rule iptables yang telah dimasukkan.


Setelah rule iptables dimasukkan, tes koneksi pada client untuk mengkases service yang disediakan oleh komputer internet tadi.

Web:
Client 1 dan Client 2 tetap bisa mengakses service web yg disediakan oleh komputer internet.


 Ftp
Client 1 (Tidak bisa mengakses)


       Client 2 (Tetap bisa mengakses)

Telnet
Client 1 (Tidak bisa mengakses)

       Client 2 (Tetap bisa mengakses)


Pada percobaan mengakses service setelah dilakukan rule iptables berhasil, sesuai rule yang dimasukkan yaitu client 1 dan 2 tetap bisa mengakses web, client 1 tidak bisa mengakses ftp dan telnet sedangkan client 2 tetap bisa mengakses.




Kesimpulan

Firewall adalah sistem yang membuat kendali akses antara dua jaringan atau lebih. Secara prinsip, firewall memiliki dua fungsi, yaitu memblok lalu lintas, dan mengijinkan lalu lintas. Konsep firewall sendiri adalah dengan menyaring, membatasi, memblok/menolak. Ketiga hal ini adalah kegiatan yang dilakukan firewall pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan termasuk ruang lingkupnya. Dengan menggunakan firewall, kita dapat melakukan konfigurasi atau pengaturan hak akses terhadap ip address yang dianggap kurang baik bagi user. Aplikasi firewall pada linux adalah iptables.

Iptables berfungsi untuk menyaring traffic atau lalu lintas data. Dengan menggunakan iptables kita dapat mengatur semua lalu lintas dalam komputer kita, baik yang masuk, keluar ataupun yang sekedar melewati komputer kita.

Pada pratikum yang telah dilakukan, iptables digunakan untuk membatasi pengaksesan service melalui ip address. Terbukti setelah memasukkan rule ip address client 1 tidak bisa mengakses ftp dan telnet sedangkan client 2 tetap bisa mengaksesnya.

Jadi iptables bisa digunakan untuk membatasi hak akses sesuai dengan ip address. Bisa juga memblok suatu port tertentu sehingga semua ip address yang ada pada jaringan tidak bisa mengakses port tersebut.